Sistem Baru Itu Mengkhawatirkan!
Menyusul rencana pemberlakuan Sistem Baru Terintegrasi pada program pendidikan klinik di Fakultas Kedokteran Unhas, kekhawatiran dan beragam kekecewaan mulai muncul di kalangan mahasiswa. Baik pra klinik maupun klinik. Ketakutan muncul karena belum adanya kejelasan pelaksanaan sistem baru tersebut, sementara waktu terus berjalan dan hingga saat ini, mahasiswa yang akan segera melanjutkan pendidikan klinik harus menunggu hingga batas waktu yang belum pasti.
"Kami merasa rugi dengan kondisi seperti ini. Terus terang, kami ingin secepatnya melangsungkan pendidikan koass (klinik-red) tanpa harus menunggu lebih tiga bulan", kesal seorang mahasiswa angkatan 2003 yang ditemui Berita Koass di bagian Akademik FK UNHAS beberapa waktu yang lalu.
Ketika dihubungi terpisah, koordinator Medical Education Unit (MEU) dr. Budu, Ph.D mengatakan bahwa pihaknya masih terus menjajaki kemungkinan memberlakukan sistem baru ini secepatnya. "Kita sekarang ini masih terus berbenah dan menyelesaikan berbagai persiapan untuk implementasi sistem baru ini. Tetapi kami jamin jika kami melihat ada beberapa hal yang belum siap, sistem ini belum akan dijalankan", jelasnya di sela-sela diskusi Keluarga Mahasiswa FK UNHAS yang digelar di Ruang HMR Student Centre, pekan lalu.
Hal senada diakui pula Dekan Fakultas Kedokteran UNHAS dr. Irawan Jusuf. Beliau menyatakan bahwa jika belum kelihatan kesiapan kita melaksanakan sistem baru ini, maka pemberlakuannya akan ditangguhkan. "Kita lihat nanti. Kalau saya belum yakin sistem ini siap dilaksanakan, saya akan tangguhkan. Kepurusan semua ini ada di rapat senat fakultas pada pertengahan Januari ini", ungkap peneliti Eijkman Jakarta ini dengan serius.
Jas Dokter Muda
Di tempat terpisah, Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran UNHAS Prof DR. dr. Suryani As'ad, MSc menjelaskan beberapa hal baru pada pelaksanaan pendidikan kepaniteraan klinik tahun 2007 ini.
"Ada perubahan jas, dari model lama menjadi model jas dokter seperti biasanya", jelasnya kepada mahasiswa yang berkumpul di seputaran bagian akademik FK UNHAS.
Menanggapi perubahan jas ini, seorang presidium ISKEDI memberikan komentar. "Perubahan model jas tanpa disertai perbaikan dalam mentalitas dan sistem pendidikan di klinik tidak akan banyak menuai hasil positif. Padahal kita semua berharap, ke depan, pendidikan klinik di RS benar-benar berlangsung positif, dalam penfertian masih menghargai sisi-sisi kemanusiaan koass, tidak seperti selama ini di mana koass benar-benar berada pada posisi yang lemah dan selalu terdzalimi", ujarnya di pelataran Lontara I RSWS.
"Kami merasa rugi dengan kondisi seperti ini. Terus terang, kami ingin secepatnya melangsungkan pendidikan koass (klinik-red) tanpa harus menunggu lebih tiga bulan", kesal seorang mahasiswa angkatan 2003 yang ditemui Berita Koass di bagian Akademik FK UNHAS beberapa waktu yang lalu.
Ketika dihubungi terpisah, koordinator Medical Education Unit (MEU) dr. Budu, Ph.D mengatakan bahwa pihaknya masih terus menjajaki kemungkinan memberlakukan sistem baru ini secepatnya. "Kita sekarang ini masih terus berbenah dan menyelesaikan berbagai persiapan untuk implementasi sistem baru ini. Tetapi kami jamin jika kami melihat ada beberapa hal yang belum siap, sistem ini belum akan dijalankan", jelasnya di sela-sela diskusi Keluarga Mahasiswa FK UNHAS yang digelar di Ruang HMR Student Centre, pekan lalu.
Hal senada diakui pula Dekan Fakultas Kedokteran UNHAS dr. Irawan Jusuf. Beliau menyatakan bahwa jika belum kelihatan kesiapan kita melaksanakan sistem baru ini, maka pemberlakuannya akan ditangguhkan. "Kita lihat nanti. Kalau saya belum yakin sistem ini siap dilaksanakan, saya akan tangguhkan. Kepurusan semua ini ada di rapat senat fakultas pada pertengahan Januari ini", ungkap peneliti Eijkman Jakarta ini dengan serius.
Jas Dokter Muda
Di tempat terpisah, Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran UNHAS Prof DR. dr. Suryani As'ad, MSc menjelaskan beberapa hal baru pada pelaksanaan pendidikan kepaniteraan klinik tahun 2007 ini.
"Ada perubahan jas, dari model lama menjadi model jas dokter seperti biasanya", jelasnya kepada mahasiswa yang berkumpul di seputaran bagian akademik FK UNHAS.
Menanggapi perubahan jas ini, seorang presidium ISKEDI memberikan komentar. "Perubahan model jas tanpa disertai perbaikan dalam mentalitas dan sistem pendidikan di klinik tidak akan banyak menuai hasil positif. Padahal kita semua berharap, ke depan, pendidikan klinik di RS benar-benar berlangsung positif, dalam penfertian masih menghargai sisi-sisi kemanusiaan koass, tidak seperti selama ini di mana koass benar-benar berada pada posisi yang lemah dan selalu terdzalimi", ujarnya di pelataran Lontara I RSWS.
0 Comments:
Post a Comment
<< Halaman Depan
Baca Juga Informasi ini :